MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
“Peranan Budaya Lokal Mendukung Ketahanan Budaya Nasioanal”
Penyusun :
Nama : Denny Sasmita
NPM : 17110292
Kelas : 4 KA28
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas :
Peranan Budaya Lokal Mendukung Ketahanan Budaya Nasioanal
Kelas : 4-KA28
PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain. Apabili terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
Penyusun
Npm | Nama Lengkap | Tanda Tangan |
17110292 | Denny Sasmita |
Program Sarjana S1-Sistim Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Indonesia terdiri dari berbagai kebudayaan daerah yang bersifat kewilayahan, yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau-pulau di seluruh wilayah Indonesia.
Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu.
Dalam konteks ini pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
DAFTAR ISI
Cover Surat Pernyataan...........................................................................................................( i)
Kata Pengantar………………………...………………………………………………..........( ii )
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….…. .( iii )
BAB 1 : Pendahuluan …………………………………………………………………...……..01
a. Latar Belakang ………………………………………………………………...……...01
b. Tujuan…………………………………………………………………………...…….01
c. Sasaran …………………………………………………………………………….....01
BAB 2 : Permasalahan ……………………………………………………………………......02
a. Kekuatan ………………………………………………………………………….......02
b. Kelemahan ………………………………………………………………………...…. 03
c. Peluang ……………………………………………………………………………......03
d. Tantangan………………………………………………………………………….......03
BAB 3 : Kesimpulan & Rekomendasi ………………………………………………………..04
a. Kesimpulan …………………………………………………………………………... 04
b. Rekomendasi ………………………………………………………………………….04
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi satu sama lain, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan di kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu.
Dalam bagaimana kebudayaan masyarakat modern dapat kita temui mereka dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
2. TUJUAN
· Mengerjakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
· Memperkenalkan dan menyadarkan para generasi muda bahwa budaya lokal dapat mendukung ketahanan nasional.
· Memberikan bahan pembelajaran yang berguna kepada para pembaca.
3. SASARAN
Dalam konteks ini proses penyeragaman kebudayaan oleh pemerintah kemudian menyebabkan kebudayaan yang berkembang di masyarakat, termasuk didalam kebudayaan kelompok suku bangsa asli dan kelompok marginal, menjadi terbelakang dan tersudut. Oleh karena itu kita wajib memperkenalkan kepada generasi muda agar mereka tetap dapat melestarikannya hingga terbentuk ketahanan nasional. Salah satunya dengan cara memasukkan ilmu budaya dasar dalam kurikulum pendidikan di indonesia.
BAB II PERMASALAHAN
Dengan banyaknya jumlah kelompok suku bangsa yang kurang lebih sekitar 700’an suku bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesungguhnya “rapuh”. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang dimilikinya maka potensi konflik yang dipunyainya juga akan semakin tajam.
Sesungguhnya peran pemerintah dalam konteks menjaga keanekaragaman kebudayaan adalah sangat penting. Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap sebagai pengayom dan pelindung, di lain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia.
Keberadaan kebudayaan nasional sesungguhnya adalah suatu konsep yang sifatnya umum dan biasa ada dalam konteks sejarah negara modern dimana ia digunakan oleh negara untuk memperkuat rasa kebersamaan masyarakatnya yang beragam dan berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akan tetapi dalam perjalanannya, pemerintah kemudian memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya.
Dengan demikian, adapula untuk pada permasalahan ini penulis menambahkan analisis SWOT yang terdiri dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Tantangan).
1. Strengths ( Kekuatan )
Kekayaan kebudayaan akan banyak berkaitan dengan produk-produk kebudayaan yang berkaitan 3 wujud kebudayaan yaitu :
· Pengetahuan budaya, Pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
· Perilaku budaya atau praktek-praktek budaya yang masih berlaku, Tradisi, gaya hidup, sistem nilai, dan sistem kepercayaan tradisional yang masih berlaku di dalam masyarakat yang bernilai baik seharusnya tetap dilestarikan.
· Produk fisik kebudayaan yang berwujud artefak atau banguna, Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya).
2. Weaknesses (Kelemahan)
Para generasi muda kurang mengenal kebudayaan lokal, sehingga mereka lebih menyukai budaya asing. Pemerintah tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok sukubangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Pemerintah memperkuat batas-batas kebudayaan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimilikinya. Harusnya budaya lokal juga dapat dijaadikan senjata untuk memperkuat ketahanan nasional dari dalam diri bangsa indonesia.
3. Opportunities (Peluang)
Meningkatkan kualitas hidup bangsa indonesia. Dengan kearifan budaya lokal kita yang telah terkenal oleh dunia, maka kita dapat mengikuti laju peradaban dunia. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dengan penggabungan budaya asing tanpa harus meninggalkan budaya lokal. Ketahanan nasional dapat terwujud dari dalam diri bangsa indonesia dengan kebudayaan kita yang beranekaragam.
4. Threats (Tantangan)
Kebudayaan-kebudayaan kelompok sukubangsa minoritas telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat kebudayaan kelompok suku bangsa asli minoritas menjadi tersingkir. Tantangannya adalah bagaiman cara memperkuat rasa kebersamaan bangsa indonesia dengan budaya lokal yang beragam, walaupun kita berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda. Sehingga hubungan antar kebudayaan kita dapat berjalan terjalin tetap dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika”.
BAB III KESIMPULAN dan REKOMENDASI
KESIMPULAN
Indonesia memiliki kekayaan budaya lokal yang sangat beranekaragam dari berbagai suku atau ras yang ada di Indonesia.
Pengetahuan budaya indonesia contohnya, dapat berwujud dalam nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacaraupacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakantindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya.
Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya namun juga menyangkut asalnya. Keragaman budaya adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.
REKOMENDASI
Memperkenalkan para generasi muda tentang kebudayaan lokal demi terwujudnya ketahanan nasional, Salah satunya dengan cara memasukkan ilmu tentang kebudayaan indonesia kedalm kurikulum pendidikan indonesia.
Pemerintah memberikan ruang dan mendukung kelompok-kelompok suku bangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya, Menyadari bahwa kebudayaan lokal adalah kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia dan Kita wajib melestarikannya jangan sampai negara lain mengakuinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar