Jumat, 25 Februari 2011

BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (IBD)


NAMA       : DENNY SASMITA
KELAS      : 4 KA 28
NPM                    : 17110292
BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan sangat erat hubungannya dan mengandung dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur yang membangun manusia, Manusia terdiri dari empat unsur, yaitu :
1. Jasad  : badan manusia yang nampak luarnya, terlihat secara fisik, dapat   
                           diraba, dan difoto, menempati setiap ruang dan waktu.
       2. Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan suatu gerakan
       3. Ruh  : Bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara   
                          spiritual dan memahami adanya  suatu kebenaran
       4. Nafs     : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran diri sendiri
Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu ID, Ego dan Super Ego, tiga usur tersebut merupkan sifat dari peranan manusia yang muncul pada saat-saat tertentu, bisa dari lingkungan eksternal maupun timbul dari internal atau diri sendiri (individu).
Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, maka dari itu manusia dianggap sebagai mahluk yang paling sempurna di banding yang lainnya dikarenakan manusia mempunya perasaan intelektual, estetis, etis, diri, sosial, dan religius. Manusia juga merupakan mahluk biokultural yaitu mahluk hayati dan budayawi, selain itu Manusia mahluk ciptaan yang terikat dengan lingkungan yang mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Berikut merupakan pengertian kebudayaan menurut para ahli :
1.      Menurut E.B.Taylor (1871) kebudayaan merupakan sesuatu yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadan dan kemampuan lain
2.      Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
3.      Menurut Sutan Takdir Alisyahbana kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir
4.      Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar besertakeseluruhan dari hasil budi pekertinya 
5.      Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya
6.      Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang berlainan denga hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
7.      Krober dan Kluckhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku, berfikir, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya dari kelompok-kelompok manusia.
8.      Unsur-unsur kebudayaan menurut para ahli :
1.      Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik;
2.      Menurut Bronislaw  Malinowski  unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan;
3.      Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan, Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Menurut dimensi berdasarkan wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
1.      Kompleks gagasan,  konsep dan pikiran manusia
2.      Kompleks aktifitas
3.      Wujud sebagai benda.

Orientasi Nilai Budaya                               
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation  (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.Hakekat hidup manusia     : Hakeket hidup untuk setisp kebudayaan berbeda secara  
                                                ekstern
2.Hakekat karya manusia : Hakekat setiap kebudayan yang berbeda-beda untuk
                                              hidup, kedudukan dan hidup dalam menambah karya
3.Hakekat waktu  manusia     : Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan yang berbeda
4.Hakekat alam manusia        : Hakekat kebudayaan yang harus mengeksploitasi alam
5.Hakekat hubungan manusia : Hakekat yang menghubungkan antar manusia baik  
                                                    vertikal maupun horizontal
Pada perubahan kebudayaan, Terjadi gerak perubahan kebudayaan hal ini disebabkan oleh sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri dan sebab dari lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
         Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
         Pandangan  hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
         Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
         Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
         Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.


Kaitan antara Manusia dan Budaya :
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini  dapat dipandang setara antara hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
Ø      Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
Ø      Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia;
Ø      Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar