Jumat, 15 April 2011

MAKALAH DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH (IBD)

DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH
Dibuat Oleh : DENNY SASMITA
Program Studi Ilmu Komputer dan Tekhnologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
"DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH".
Kelas : 4 KA 28
Dateline Makalah : 15 April 2011
Tanggal Penyerahan atau Upload Makalah : 15 April 2011


SURAT PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
PENYUSUN
N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
17110292
Denny Sasmita




KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet. Serta saya haturkan terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing kami.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar dengan judul "DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH". dengan harapan dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan juga para pembaca untuk dapat melestarikan kebudayaan daerah yang sangat berguna untuk memperkokoh ketahanan budaya Indonesia.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hambatan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang akan datang dapat menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang. Dan dalam penyusunan makalah ini penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Jakarta, 15 April 2011

Denny Sasmit

DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. 4
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 5
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………………. 5
1.2 TUJUAN ………………………………………………………………………………… 6
1.3 SASARAN ……………………………………………………….………………………. 7
BAB 2 PERMASALAHAN
2.1 STRENGTH (KEKUATAN) ……………………………………………………………... 8
2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN) …………………………………………………………... 8
2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ………………………………………………………… 9
2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………………………………………………... 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN …………………………………….……………………………………10
3.2 REKOMENDASI………………………………………………………………………...10
3.3 REFERENSI ……………………………………………………………………………..11



BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Taman Mini awalnya memiliki luas areal sekitar 145 ha, lahan ini pada awalnya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Perubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai, serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.
Dalam pendiriannya TMII mengalami suatu kontroversi yang sangat beragam dikalangan masyarakat Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur. Pada akhir Desember 1971, tanah warga yang seluas 100 ha dibebaskan untuk sebuah proyek yang digagas oleh  alm. Ny. Siti Hartinah atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Tin merupakan istri dari alm. Presiden Soeharto. Pembangunan TMII ini menelan dana cukup besar Rp. 10,5 Miliar, ini dianggap merupakan pemborosan  dana APBN.
Beberapa tahun kemudian ide yang ditentang ini baru dapat dirasakan manfaatnya. Dari TMII, masyarakat bahkan orang asing dapat menggali pengetahuan tentang Indonesia. Dan TMII menjadi ikon kawasan wisata atau rekreasi keluarga.
Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh masyarakat luas yang ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi pengakuan berupa sejumlah penghargaan dari berbagai kalangan resmi. Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima penghargaan di bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta.
Kini, pada usianya yang ke 35 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya. Dengan fasilitas yang ada antara lain : 32 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak Anak Indonesia, 11 Unit Taman antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Penampilan 15 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, Snow Bay Water Park menawarkan nuansa yang menarik.
Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan interaktif, melalui website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas ke seluruh pelosok nusantara bahkan mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengenal kebudayaan dan adat-istiadat bangsa Indonesia.

Tujuan
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk mengetahui dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah.
Adapun tujuan makalah ini adalah :
· Mengetahui dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah.
· Dalam upaya menyiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni dan budaya bangsanya.
· Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan    kepada dunia luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia.
·  .Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
· Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia untuk membangun dan mempertebal rasa cinta tanah air kepada seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia dan menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun lokal agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah.
Khususnya pemerintah agar memperhatikan segi pengembangan dan perawatan fasilitas budaya dan seni yang ada didaerah untuk menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun mancanegara agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah, agar memiliki nilai yang dapat diberikan keuntungan bagi masyarakat , pemerintah dalam sektor jasa, perhotelan, dan pendapatan daerah.


BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

1. Kekuatan (Strength)
a.       Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Dengan ini maka budaya yang ada di Indonesia akan diketahui masyarakat luas bahkan sampai ke manca Negara.
b.      Dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah maka seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia akah terlihat jelas tanpa kita harus pergi jauh-jauh ke daerah-daerah tertentu untuk melihat apa saja kebudayaan di daerah tersebut.
c.       Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan kepada dunia luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia.
d.      Untuk mengupayakan generasi penerus dalam hal mencintai kebudayaan bangsa Indonesia dan melestarikanya.

2. Kelemahan (Weakness)
a.       Kurangnya nilai suatu jati diri dan nilai-nilai suatu solidaritas dalam mempertahankan budaya-budaya yang ada, di Indonesia sekarang masi kurang adanya solidaritas untuk mempertahankan kebudayaan maka dari itu dibentuklah sebuah miniature tentang kepulauan dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
b.   Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa daerah kita.
c.       Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengetahui budaya dasar yang ada didaerah masing-masing. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
d.   Kurangnya pembelajaran budaya, Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah.
e.   Pariwisata yang ada langsung di daerah-daerah Indonesia terabaikan, dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah pariwisata yang ada di daerah-daerah Indonesia tidak terpakai dan bahkan sepi akan pengunjung hanya untuk orang-orang yang memiliki penghasilan lebih untuk berpariwisata langsung ke daerah-daerah Indonesia.

3. Peluang (Opportunity)
a.   Masih ada kekuatan di budaya bangsa kita, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan.
b.      Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara.

4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Kurangnya minat generasi penerus untuk melestarikan budaya.
b.      Masuknya budaya asing sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi budaya lokal.
c.       Masih dibebani oleh sikap dan tanggapan dari beberapa kalangan dan lapisan masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung.
d.      Masih ada pembangunan yang tidak merata untuk semua budaya daerah adat di Taman Mini Indonesia Indah.
e.       Minimnya masyarakat untuk membudidayakan kebudayaan yang ada di daerah-daerah Indonesia.
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
a.       Minat masyarakat khususnya masyarakat umum terhadap anjungan rumah – rumah adat yang ada di lingkungan TMII masih sangat minim, dapat dibuktikan pada hari – hari libur nasional masyarakat memang antusias mendatangi kawasan TMII
b.      Jika bukan kita yang melestarikan seni dan budaya, maka akan semakin pudar pula nilai-nilai yang terkandung dalam seni dan budaya.
c.       Perlu dilakukan pembelajaran tentang kebudayaan sejak dini agar mereka tahu mengenai kebudayaan bangsa mereka, karena dengan pengenalan sedini mungkin akan dapat memupuk rasa cinta terhadap tanah air

Rekomendasi
a.    Pendorongan atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
b.   Kecintaan atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
c.       Mengusahakan agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran yang baik.
d.      Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
e.       Tetap menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.

Referensi


Sabtu, 09 April 2011

Manusia dan Tanggung Jawab (IBD)

NAMA            : DENNY SASMITA
NPM               : 17110292
KELAS           : 4 KA 28
BAB 9
MANUSIA dan TANGGUNG JAWAB

1.  Pengertian Tanggung Jawab
     Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
      Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.

2.   Macam-Macam Tanggung Jawab :
A.  Tanggungjawab terhadap diri sendiri
      Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
B.   TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
     Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
C.   TanggungJawab Terhadap Tuhan
       Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
D.           TanggungJawab Terhadap Keluarga
            Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
E.                 TanggungJawab Terhadap Masyarakat
            Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

3.   Pengabdian dan Pengorbanan
A.                Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
B.                 Pengorbanan
            Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.   


Pengabdian dan Pengorbanan 

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
2. Pengorbanan
    Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas,Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah.

Kamis, 07 April 2011

BAB 8 Manusia dan Pandangan Hdup (IBD)

NAMA            : DENNY SASMITA
NPM               : 17110292
KELAS           : 4 KA 28
BAB 8
MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP

A.   Pengertian pandangan hidup
       Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk dalam hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya, Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut, Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
        Pandangan hidup mempunyai beberapa unsur, yaitu Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan, Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram, Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan, Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.

B.  Cita-Cita
      Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya. Dan apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. Ada 3 faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
        Manusianya yang memiliki cita-cita;
        Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;
        Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita  merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan tersendiri.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi. Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi yang dilalui. Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.

C.         Kebajikan
   Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi  yang melihatnya.

D.    Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit. Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.

E.     Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam, yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis, yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia sifatnya   
     relatif.
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.

F. Langhah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
     Langkah-langkah berpandangan hidup kedepan yang baik yaitu diantaranya Mengenal, Mengerti, Menghayati, Meyakini, Mengabdi dan Mengamankan, itulah cara memandang hidup yang baik agar tidak adanya slah persepsi atau pandangan yang salah.